Beranda » Alor Peta Laporkan Oknum Mahasiswa Yang Kibarkan Bendera Papua Merdeka

Alor Peta Laporkan Oknum Mahasiswa Yang Kibarkan Bendera Papua Merdeka

Bagikan Berita

YOGYAKARTA, SADAP99.ID

Aliansi Organisasi Masyarakat Pembela Tanah Air (ALOR PETA) DIY mendesak aparat penegak hukum tegas dalam menangani dugaan separatis yang terjadi di Yogyakarta.

Hal tersebut diungkapkan Dani Eko Wiyono selaku koordinator ALOR PETA saat usai memberikan laporanya di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY hari ini, Selasa (05/12/2023).

Seperti diketahui sebelumnya bahwa pada hari Jumat (01/12) sekelompok oknum mahasiswa Papua menggelar aksi Demo di nol km Yogyakarta dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Papua Barat. Aksi tersebut berjalan lancar dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

“Aksi berjalan lancar,namun usai menggelar aksi saat kembali ada oknum peserta aksi yang mengibarkan bendera Bintang Kejora sesampainya di jalan Senopati sampai Jalan Kusumanegara sambil meneriakkan rebut kembali kemerdekaan rakyat Papua,” ungkap Dani selaku koordinator ALOR PETA.

Dani menuturkan waktu itu aksi dikawal ketat aparat kepolisian, namun tidak ada dari mereka (kepolisian) yang berusaha mencegah nya.

“Sangat kami sayangkan kenapa tidak ada ketegasan atau tindakan dari aparat kepolisian yang waktu itu ada dilokasi. Untuk itu kami membuat laporan adanya dugaan makar dan pengibaran bendera Bintang Kejora ini Agar ada ketegasan dan penindakan hukum terkait aksi tersebut,” tandasnya.

“Tahun lalu pun hal yang sama terjadi,namun sampai detik ini tidak ada tindak lanjut dari aparat kepolisian,ini ada apa? Yogyakarta bukan tempat untuk gerakan separatisme dan kami akan lawan,” lanjut Dani.

Dani yang datang ke Polda dengan didampingi beberapa ormas seperti Forum Komunikasi Jogja Raya (FKJR), Romo Suhut dari Paksikaton dan beberapa ormas lainnya meminta agar kali ini aparat kepolisian bersikap lebih tegas dalam menyikapi aksi – aksi yang yang diduga mengarah ke gerakan separatisme dan makar di Jogja.

“Jogja Kota Pelajar, bukan tempatnya untuk kegiatan makar dan gerakan separatisme.Kalau mau buat rusuh ya jangan di Jogja,” pungkas Dani. (YL)