Beranda » Program penyaluran PMT Untuk Bumil Kek Dan Bayi/Balita Stunting, Jadi Perbincangan Masyarakat

Program penyaluran PMT Untuk Bumil Kek Dan Bayi/Balita Stunting, Jadi Perbincangan Masyarakat

camat pakusari

berita foto: camat pakusari, SODIQ

Bagikan Berita

JEMBER, SADAP99.ID

Adanya program penyaluran pemberian makanan tambahan (PMT) dalam rangka percepatan penurunan stunting di wilayah Kecamatan Pakusari, kabupaten Jember di nilai rawan penyimpangan.

Hal Ini bukanya tanpa sebab, salah satu narasumber awak media yang Namanya enggan di publikasikan mengatakan adanya kejanggalan dalam proses pembentukan tim rekanan dan pelaksanaan anggaranya itu sendiri.

 “hal tersebut berawal dari pembentukan rekanan serta penggunaan dana anggaran yang peruntukannya untuk pesan barang keperluan Bumil kek dan bayi balita stunting. Yang di nilai penggunaan dananya rawan penyimpangannya. Dan seharusnya bidang yang menangani itu kewenangan (PMK). Tapi kenapa justru yang nagani kasubag umum kepegawaian merangkap PPTK bersama dengan Bendaharanya. Menangani proses pesanan barang keperluan seperti sus telor dan kacang ijo abon dan lain” Ujar salah satu sumber.

Awak media yang coba konfirmasi ke beberapa pegawai di kecamatan pakusari dengan menggunakan telepon ke kasubag umum, Anton, dia mengatakan bahwa semua persoalan tersebut adalah masalah rekanan dan awak media di minta konfirmasi ke Hasim selaku bendahara.

“itu yang tau persoalan rekanan dan penggunaan anggaran untuk PMKS yang tau semua P hasim” ujar anton.

Sayangnya, Hasim sendiri saat di konfirmasi masih berada di luar dan saat di minta informasi melalui telepon dia mengatakan bahwa yang tau permasalahan adalah PMKSnya.

Sedangkan camat pakusari sendiri, Sodiq, Ketika di konfirmasi mengenai hal ini juga tidak bisa memberi komentar banyak, di karenakan dirinya baru menjabat camat pakusari.

“pemberian makanan tambahan untuk Bumil kek bayi dan balita stunting, dalam satu tahun komsusinya di berikan secara bertahap 4 kali, hanya saja sekarang ini kan saya masuk ndak segera di realisasikan, sehingga bra bra. Dan kalau tidak segera di realisasikan maka anggaran harus di kembalikan ke kas daerah” Ujar Sodiq, selasa 6/12/23.

Masih camat, “jadi saya meminjami uang dulu untuk program PMT tersebut, meminjami 3 juta karna kurang dana. kalau anggaran ada, cuman kalau terkait masalah rekanan sama pengunaan anggaran saya tidak tau menahu. karna kan saya masi baru jadi Camat pakusari sekitar 15 hari yang berkantor. untuk lebih detailnya coba di tanyakan sama Pak hasim dan Pak anton, cuman posisi sekarang Pak anton berada di malang” tutup camat pakusari.

(imam)