KAI Daop 7 Madiun Lakukan Cek Tes Narkoba
MADIUN, SADAP99.ID
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun menegaskan komitmennya dalam memastikan keselamatan selama perjalanan kereta api pada masa angkutan Lebaran, salah satunya dengan SDM yang sehat dan kompeten dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu Daop 7 Madiun bekerjasama dengan BNN melakukan cek Tes Narkoba pada Awak sarana Perkeretaapian dan sejumlah petugas stasiun.
Manager Humas Daop 7 Madiun, Kuswardojo, menjelaskan, “Untuk menciptakan SDM yang berkompeten, handal, dan bertanggung jawab, KAI Daop 7 Madiun bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Nganjuk dan Blitar dalam melaksanakan tes secara acak kepada sejumlah pekerja KAI Daop 7 Madiun.”
Pemeriksaan tes narkoba dilaksanakan secara random di tiga lokasi berbeda, yaitu Ruang belajar UPT Crew KA Madiun, Klinik Mediska Kertosono, dan Ruang belajar UPT Crew KA Blitar, melibatkan 90 pekerja yang terdiri dari Masinis, Asisten Masinis, Kondektur, Teknisi Kereta Api, Polsuska, Petugas Penjaga Perlintasan, Security, dan pekerja operasional lainnya.
“Dengan kegiatan pemeriksaan tes narkoba ini, KAI Daop 7 Madiun memastikan bahwa petugas yang berdinas benar-benar dalam kondisi sehat dan tidak terpengaruh oleh obat terlarang dan narkotika. Mereka adalah garda terdepan perusahaan yang melayani pelanggan secara langsung,” ujar Kuswardojo.
Pemeriksaan tes narkotika merupakan langkah tambahan untuk memberikan kepastian keamanan dan keselamatan perjalanan KA saat mengantar para pelanggan hingga tujuan pada masa Angkutan Lebaran 2024. Tes dilakukan menggunakan alat tes urine yang mengukur kandungan Amphetamine (AMP), Morphine/Opiate (MOP), Mariyuana (THC), Cocaine (COC) Methamphetamine (MET) dan Benzoidazepine (BZD).
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa secara keseluruhan peserta memiliki hasil negatif pada alat tes urine tersebut, hal tersebut menegaskan bahwa para pekerja KAI Daop 7 Madiun bebas dari penyalahgunaan narkotika. Selain itu, para peserta juga menerima sosialisasi dari BNN tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (NAPZA).
Selain pemeriksaan narkoba, PT KAI Daop 7 Madiun juga telah menyelenggarakan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi semua pekerja, termasuk petugas stasiun dan kru kereta api. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan serta memastikan ketersediaan alat-alat medis yang diperlukan selama perjalanan.
Selanjutnya, manajemen kelelahan juga menjadi perhatian utama dalam menjaga keselamatan. PT KAI Daop 7 Madiun telah mengimplementasikan kebijakan dan program untuk mengelola kelelahan para kru kereta dan petugas stasiun guna memastikan bahwa mereka tetap dalam kondisi optimal selama bertugas.
“Kami berkomitmen untuk memberikan layanan yang aman dan nyaman bagi seluruh penumpang, khususnya selama masa angkutan Lebaran ini. Langkah-langkah preventif dan proaktif ini kami lakukan sebagai wujud dari tanggungjawab kami terhadap keselamatan dan pelayanan penumpang,” tambah Kuswardojo.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun ( Edy )