Beranda » Bupati Sleman Kukuhkan Kader Pancasila Kalurahan Kalitirto Berbah

Bupati Sleman Kukuhkan Kader Pancasila Kalurahan Kalitirto Berbah

PSX_20240627_154458
Bagikan Berita

SLEMAN, SADAP99.ID
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengukuhkan Kader Pancasila di Wilayah Kalitirto, Kapanewon Berbah, Rabu, (26/6/2024) .

Sebelum dikukuhkan seluruh kader mengikuti workshop Kader Pancasila yang dilaksanakan di Balai Kalurahan Kalitirto, Kapanewon Berbah. Adapun 50 orang personil yang dikukuhkan diantaranya Lurah, Pamong Kalurahan, BPKal, LKK, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan dan Tokoh Pemuda se Wilayah Kalurahan Kalitirto Kapanewon Berbah.

Kegiatan Workshoop menurut Indra Darmawan Kepala Badan Kesbangpol Sleman dilaksanakan sebagai upaya untuk menghidupkan, memahami dan menghayati kembali nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Ditambahkan kegiatan ini merupakan upaya berkelanjutan dalam rangka “Revitalisasi dan Reaktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara” yang telah didahului dengan Kajian Kelurahan Berkarakter Pancasila dan Seminar Pancasila serta dimaksudkan juga sebagai upaya pendampingan dan penguatan bagi perintisan Kalurahan Berkarakter Pancasila. Workshop Kader Pancasila ini bertema “Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Berbasis Kalurahan Berkarakter Pancasila”.

Kegiatan Pembentukan Kalurahan Berkarakter Pancasila dimulai sejak tahun 2018 , dan sampai tahun 2023 telah terbentuk sebanyak 23 (dua puluh tiga) kalurahan, sedangkan tahun 2024 ini telah dipilih 6 (enam) lokasi.

Kepala Badan Kesbangpol Sleman Indra Darmawan menambahkan, secara khusus kegiatan workshop bertujuan untuk proses pembelajaran dan penerapan pengamalan nilai-nilai Pancasila sehingga dapat menjadi kader dan pioner pelaksanaannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk memahami berbagai kebijakan pemerintah dan pemerintah daerah tentang kesatuan bangsa dan politik, memantapkan wawasan kebangsaan, memahami, menghayati dan menanamkan nilai-nilai Pancasila, menggali good and bad practisses dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kemudian mengambil pelajarannya (lesson learned), melaksanakannya serta menyebarluaskan pengamalan nilai-nilai Pancasila, mengidentifikasi, menggali dan mengembangkan potensi diri untuk memperkuat karakter, serta menyusun rencana tindak lanjut untuk penanaman aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Materi Workshoop tentang Indeks Kalurahan Berkarakter Pancasila. Indikator dan Instrumen Pengukuran dari Pusat Studi Pancasila UGM disampaikan Hendro Muhaimin, dan Merawat Kebhinnekaan di Masyarakat Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Sleman Nurcholis.

Sementara itu Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam sambutan menyampaikan bahwa dengan dikukuhkannya sebagai Kader Pancasila, memiliki tugas cukup berat dan mulia, yakni memberikan contoh dan mengajak seluruh masyarakat untuk mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Menjadi kader yang mengamalkan nilai Pancasila bukan tugas ringan, diperlukan komitmen yang kuat, integritas diri dan konsistensi dalam pelaksanaannya, terlebih lagi Pancasila bukanlah hanya slogan ataupun hafalan, Pancasila merupakan pedoman hidup berbangsa dan bernegara yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Tanpa pengamalan secara nyata dalam kehidupan, maka Pancasila hanya sekedar teks atau tulisan belaka.

Upaya revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, perlu senantiasa kita lakukan karena dalam pertumbuhan dan perkembangan kebangsaan Indonesia.

Era teknologi informasi dan komunikasi saat ini seperti pisau bermata dua, disatu sisi dapat digunakan untuk menguatkan nilai-nilai ideologi Pancasila kepada masyarakat dan generasi muda pada khususnya, atau sebaliknya berpotensi menjadi ancaman masuknya ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Melalui media sosial faham-faham radikalisme atau ideologi-ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila dapat diakses atau diunduh oleh masyarakat luas kapanpun dan dimanapun.

Maka diperlukan filter yang kuat untuk perlindungan dari degradasi nilai-nilai Pancasila yang disebabkan oleh sumber informasi yang salah, mulai dari Keluarga, sekolah, dan lingkungan tempat tinggal menjadi benteng yang efektif untuk menangkal penyesatan ideologi. Pemkab Sleman terus berupaya melakukan pendidikan karakter untuk membentuk karakter manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.

Workshop Kader Pancasila diharapkan dapat menghasilkan Kader Pancasila, dan ini merupakan wujud sinergitas dan sekaligus indikasi komitmen yang tinggi dari berbagai pihak atas kesadaran perlunya revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Ome)