Pencanangan Imunisasi Japanese Encephalitis, Menuju Generasi Emas 2045

SLEMAN, SADAP99.ID
Kabupaten Sleman menjadi wilayah pelaksanaan Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) di DIY, karena merupakan salah satu daerah dengan jumlah kasus yang cukup tinggi beresiko terkena Encephalitis, kegiatan ini bertempat di Pondok Pesantren Pandanaran, Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Senin (2/9/2024)
Kasus JE perkelompok umur di Indonesia dilaporkan 85% pada kelompok usia kurang dari 15 tahun dan 15% pada kelompok usia diatas 15 tahun. Pemberian Imunitas JE di Kabupaten Sleman ditandai dengan pencanangan pelaksanaan JE mulai 2 september 2024 bertempat di Pondok Pesantren Pandanaran Kabupaten Sleman, hal ini merupakan upaya strategis untuk mengajak masyarakat untuk mendukung adanya Imunisasi JE.
Pelaksanaan Imunisasi massal Japanese Enchepalitis (JE) akan dilaksanakan selama 2 bulan (september-oktober) 2024, untuk anak usia 9 bulan hingga usia kurang dari 15 tahun dengan target 227.370 anak di Kabupaten Sleman, vaksin ini diberikan secara gratis, melalui fasilitas kesehatan , posyandu dan puskesmas diseluruh Kabupaten Sleman, juga di lingkungan sekolah Kalurahan dan gedung pertemuan dan tempat-tempat yang sudah di tunjuk sebagai lokasi pelayanan. tutur dr. Khamiddah Yuliati :
Kepada Bidang Pengangulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2 PL ) Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
Sementara itu, Ass.I.Bidang Pemerintahan, Pemkab Slemam , Ir.Supramono,M.M, mewakili Bupati Sleman dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada Pondok Pesantren Pandaranan atas peran sertanya dalam rangka pencanangan vaksinasi JE di Yogyakarta dan khususnya di Kabupaten Sleman, yang tadi sudah mulai dan mas Abdullah, salah satu siswa Ponsok Pesantren Pandanaran menjadi orang pertama yang divaksinasi JE di Daerah Istimewa Yogyakarta, semoga vaksinasi ini membuat semua siswa di Kabupaten Sleman menjadi lebih cerdas, otaknya lebih encer.
Bupati Sleman menghimbau kepada masyarakat untuk mensosialisasikan dan mensukseskan pelaksanaan Vaksinasi Japanese Encephalitis (JE) di Kabupaten Sleman, vaksinasi ini akan mengantarkan anak-anak muda Sleman lebih cerdas menyongsong generasi Emas tahun 2045. ujar Pramono.
Sementara itu, drg.Pembayun Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta kepada media disela-sela kegiatan menuturkan, pentingnya Vaksinasi Japanese Encephalitis (JE) kepada anak-anak usia 9 bulan hingga usia kurang dari 15 tahun, karena Japanese Encephalitis adalah peradangan pada jaringan otak yang disebabkan oleh Japanese Encephalitis Virus (JEV) penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Curex dan dapat menular kepada manusia maupun kepada hewan peliharaan lainnya.
Penyakit ini semakin berkembang saat musim hujan yang populasi nyamuk Curex meningkat, orang yang terinveksi virus ini tidak menimbulkan gejala dan kerap disangka seperti flu biasa.
Gejala ini muncul pada 4-14 hari setelah digigit nyamuk atau masa inkubasi, pada anak gejala awalnya, demam, anak tampak rewel, muntah, diare dan kejang, maka dalam rangka memberikan perlindungan kepada anak – anak perlu diberikan vaksinasi JE.
Saya berharap dengan adanya kegiatan Imunisasi Japanese Enchepalitis (JE) masal yang dilaksanakan selama dua bulan ini dapat memberikan edukasi tentang pentingnya Vaksinisi JE pada anak dan mencegah penularan penyakit Japanese Encheplaitis (JE).
Berdasarkan kajian dan rekomendasi ITAGI tahun 2016, maka perlu dilaksanakan Imunisasi tambahan massal Imunisasi JE sebelum introduksi Imunisasi JE, karena Japanese Encephalitis merupakan salah satu penyebab terbesar ensefalitis Virus di dunia dan masalah utama kesehatan masyarakat di Asia termasuk di Indonesia.
Kegiatan pemberian imunisasi JE pertama dilaksanakan di Provinsi Bali, kemudian Provinsi Kalimantan Barat dan DIY adalah yang ke tiga termasuk di Kabupaten Sleman yang hari ini dicanangkan dan Pondok Pesentren Pandanaran menjadi contoh yang baik penerimaan vaksinasi JE secara terbuka. pungkasnya.
(Ome)