Masa dari LSM LPAPR bersama Ormas Gaib Perjuangan, Demo Ale-Ale Jilid Dua
PASURUAN, SADAP99.ID
Di duga Limbah Pabrik membahayakan dan merugikan Petani, masa dari LSM LPAPR bersama Ormas Gaib Perjuangan melakukan demo di depan pabrik PT. Mitra Alam Segar (MAS) atau biasa di sebut masyarakat pabrik Ale-Ale yang berlokasi di Latek kecamatan Bangil, kabupaten Pasuruan, Rabu 18/9/24.
Koordinator aksi, Bambang Moko SH dalam orasinya menuntut agar ada tindakan tegas menutup jalur pembuangan limbah, karena sudah merugikan masyarakat sekitar.
“kami membantu masyarakat terkait limbah yang di rasa merugikan. kami sudah mengirimkan semua Sample ke provinsi Jawa timur, kami juga sudah cek Sempel bersama masyarakat, dan kalau memang nanti hasilnya ada kandungan B3 maka akan kami sampaikan ke provinsi Jatim dan minta tindakan tegas” ujarnya.
Bambang Moko juga mengatakan jika tidak ada tindakan tegas maka akan melakukan aksi dengan masa lebih besar.
“Selama tuntutan warga tidak di penuhi, kita akan terus melakukan aksi, kita akan bawa masa lebih banyak dan kita rantai, kita gembok/blokir pabrik” ujar Bambang Moko.
Salah satu perwakilan petani tambak juga sempat membacakan tuntutan mereka.
Mereka mengeluh hasil panen tambak yang berkurang bahkan merugi.
“Air itu sangat bau busuk, kalau air dimasukan ke tambak, udang langsung mati. Dan ini tidak hanya di air, ada juga endapan yang jika masuk ke tambak bisa akibatkan bau busuk/banger dan jika kita masukan ketambak, maka ikan akan mati”.
Sedangkan dari pihak DLH kabupaten Pasuruan yang di wakili Kabid 4, Sigit saat menemui masa mengatakan akan segerakan koordinasi ke provinsi Jatim.
“Terkait hasil tambak yang berkurang, kalau nanti kedepannya agar ada diskusi, dari perikanan nanti kita libatkan. Satu Minggu kedepan akan kami diskusikan ke provinsi dan hasilnya akan kita sampaikan ke masyarakat. Kita minta waktu 2 Minggu dari sekarang”. Ujarnya di hadapan masa.
Di Akir demo, ketua Ormas Gaib Perjuangan, Dr. Habib Yusuf SH. M. Hum mengatakan siap mengawal kasus limbah dan siap melaporkan ke pihak aparat penegak hukum.
“Apabila nanti ada unsur pidana, ada temuan adanya unsur limbah B3 maka akan kita laporkan, apabila nanti ada kandungan B3 maka kita laporkan dan kita kawal sampai tuntas” tutup bang Oyik (sapaan akrab Habib Yusuf).
Sayangnya, tak seorangpun dari pihak perusahaan yang menemui masa.
(Sp)
