Lembaga Survei The Republic Institute Kembali Rilis Hasil Pilwalkot 2024 Kota Madiun
MADIUN – SADAP99.ID
Lembaga penelitian The Republic Institute kembali merilis hasil survei Pilwalkot 2024 Kota Madiun. Hasilnya menunjukkan angka elektabilitas atau tingkat keterpilihan pasangan calon (paslon) mengalami pergerakan dibandingkan hasil survei yang dilakukan pada 27-31 Oktober lalu.
Menggunakan metode analisis stratified random sampling dengan margin of error sebesar 3,2 persen, survei ini melibatkan 800 responden yang tersebar di seluruh kelurahan di Kota Madiun pada 13-18 November. Paslon Maidi-F Bagus Panuntun (Madiun) masih unggul dalam survei elektabilitas, ketimbang paslon Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto (Dadi), dan paslon Bonie Laksmana-Bagus Rizki Dinarwan (Bonus).
“Melihat hasil survei, elektabilitas masing-masing paslon mengalami kenaikan maupun penurunan,” ungkap Peneliti Utama The Republic Institute, Sufiyanto, saat rilis pers, Rabu (20/11).
Sufiyanto menyebutkan, survei elektabilitas paslon Madiun mengalami kenaikan dan unggul di angka 67,2 persen. Angka itu naik sekitar 1,5 persen dibandingkan hasil survei sebelumnya. Kemudian, disusul paslon Bonus di angka 24,5 persen yang mengalami penurunan 0,5 persen dari survei sebelumnya. Lalu, paslon Dadi mengantongi elektabilitas 5,5 persen atau naik 0,3 persen dari hasil survei sebelumnya. “Sedangkan sisanya atau 2,8 persen responden belum menentukan pilihan mereka,” paparnya.
Selain elektabilitas, lanjut Sufiyanto, The Republic Institute juga merilis survei efektivitas debat publik dan kampanye masing-masing paslon. Hasilnya, debat publik memiliki pengaruh 57,4 persen atas pertimbangan masyarakat dalam memilih paslon. Lalu, 25,7 persen responden mengaku tidak terpengaruh dan 16,9 persen sisanya memilih tidak menjawab.
Dari survei tersebut, sebesar 60,5 persen mengaku menerima debat publik yang disampaikan paslon Madiun. Kemudian, 24,4 persen milik paslon Bonus dan paslon Dadi di angka 6,1 persen. “Untuk debat publik ini ada sekitar 9 persen responden memilih tidak tahu dan tidak menjawab,” jelasnya.
Sedangkan untuk survei efektivitas kampanye, sambung dia, paslon Madiun dinilai responden cukup efektif berkampanye di angka 62,5 persen. Disusul paslon Bonus sebesar 25,4 persen dan paslon Dadi di angka 7,1 persen. “Ada sekitar 5 persen responden memilih tidak tahu dan tidak menjawab pertanyaan efektivitas paslon dalam berkampanye,” ujar Sufiyanto.
Dia menilai pergerakan data masih mungkin terjadi seiring adanya debat publik kedua serta beberapa hari masa kampanye. Namun, perubahan tidak signifikan lantaran tingkat kepastian memilih responden cukup tinggi, yakni mencapai 82 persen. “Ada beberapa variabel yang memengaruhi selain debat dan kampanye, yaitu pemilih rasional yang menunggu program dan sebagian pemilih yang masih berharap imbalan,” bebernya.
Di samping itu, Sufiyanto menyebut pihaknya juga melakukan survei tingkat popularitas dan liketabilitas masing-masing calon. Untuk popularitas, Maidi dan Inda Raya Ayu Miko Saputri berada di angka 100 persen. Disusul F Bagus Panuntun (99,9 persen); Bonie Laksmana (98,7 persen); Bagus Rizki Dinarwan (98 persen); dan Aldi Dwi Prastianto (79,3 persen).
Sedangkan untuk tingkat liketabilitas, lanjut dia, Maidi menduduki tingkat kesukaan masyarakat paling tinggi sebesar 80,2 persen. Kemudian, F Bagus Panuntun (66,9 persen); Bonie Laksmana (57,8 persen); Bagus Rizki Dinarwan (55,5 persen); Inda Raya Ayu Miko Saputri (50 persen); dan Aldi Dwi Prastianto (45,7 persen). “Dalam survei popularitas, Maidi dan Inda Raya Ayu Miko Saputri mencapai 100 persen karena merupakan petahana,” pungkasnya.
Pewarta: Edy