Beranda » Kesadaran Masyarakat Desa Sidomukti terhadap Perkawinan Usia Dini

Kesadaran Masyarakat Desa Sidomukti terhadap Perkawinan Usia Dini

Kesadaran Masyarakat Desa Sidomukti terhadap Perkawinan Usia Dini

berita foto: Kepala Desa Sido Mukti Kec.Mayang Jember,.SUNARDI HADI PRAYITNO.

Bagikan Berita

JEMBER – SADAP 99 ID

Tingginya angka perceraian, terjadinya gizi buruk, tingginya angka kematian ibu dan anak, serta terjadinya kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Jember, salah satunya dipicu oleh perkawinan usia dini. Hal ini mengakibatkan berbagai persoalan rumah tangga hingga menuju sebuah perceraian.

Kepala Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang, Jember, Sunardi Hadi Prayitno, ketika ditemui Sadap 99 pada Jumat (20/12/24) pagi, mengatakan bahwa untuk mencegah terjadinya perkawinan usia dini tentunya bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, namun juga merupakan tanggung jawab kita bersama.

“Kita harus bisa dan mampu paling tidak meminimalisir terjadinya perkawinan usia dini. Ingat, jika hal itu tidak segera kita sosialisasikan ke seluruh masyarakat Sidomukti, dikhawatirkan tradisi perkawinan usia dini tidak akan pernah putus. Oleh karena itu, Program Stop Usia Perkawinan Dini harus kita galakkan. Jangan sampai ada lagi pernikahan siri di usia dini,” kata Sunardi.

Bahkan, kata Sunardi, “Tradisi tunangan di Desa Sidomukti itu masih ada. Begitu ditunangkan oleh kedua orangtuanya, kebanyakan dinikahkan siri, padahal usia mereka masing-masing masih sekitar 15-18 tahun. Sedangkan usia yang bisa dinikahkan sesuai aturan undang-undang yang disahkan oleh pemerintah harus berusia 19 tahun,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait peranan budaya dalam meminimalisir pernikahan di usia muda sebagai upaya mendukung pernikahan usia dini di wilayah Desa Sidomukti, kini sudah mulai bisa diminimalisir.

Sunardi berharap dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui konten pernikahan usia dini, masyarakat merasa termotivasi, sehingga perkawinan usia dini di wilayah Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang, Jember, ke depan benar-benar sudah tidak ada lagi.