Musyawarah Masyarakat Desa Sukorambi, Prioritas Atasi Masalah Kesehatan

JEMBER – SADAP99.ID
Hasil analisis sekaligus temuan yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember saat melakukan Praktek Belajar Lapangan atau KKN di Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi, Jember, menunjukkan sekitar 10 temuan terkait persoalan kesehatan.
Di antaranya adalah Hispa, stunting, pernikahan usia dini, demam berdarah dengue (DBD), tuberkulosis, HIV, serta beberapa persoalan kesehatan lainnya.
Dari 10 hasil analisis yang dilakukan para mahasiswa tersebut, yang paling dominan dan tertinggi meliputi Hispa 25%, hipertensi, dan pengelolaan sampah yang salah (lebih banyak sampah dibakar), serta pernikahan usia dini mencapai 33%. Termasuk demam berdarah juga tinggi hingga terjadi KLB.
Kepala Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi, Jember, Moch. Shoim, ketika ditemui SADAP99 pada Senin (23/12/2024) pagi, mengatakan bahwa hasil analisis dari para mahasiswa FKM Universitas Jember tersebut, akhirnya dibahas di Pendopo Balai Desa Sukorambi, melalui sosialisasi yang dihadiri oleh petugas kesehatan, mahasiswa FKM, serta 3 pilar (Babinsa, Babinkamtibnas, Kepala Desa dan perangkat Desa), serta tokoh masyarakat.
“Sosialisasi itu sangat penting bagi masyarakat kami di Sukorambi agar mereka lebih memahami betapa pentingnya melakukan pencegahan secara dini, terutama di saat musim penghujan ini, agar hasil analisis dari mahasiswa FKM Universitas Jember tersebut bisa diantisipasi,” kata Shoim.
“Bahkan saat ini Pemerintah Desa Sukorambi terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pola hidup sehat sekaligus antisipasi terjadinya DBD melalui kegiatan Jum’at bersih dengan menurunkan tim kesehatan melakukan peninjauan jamban warga agar Desa Sukorambi tidak terulang kembali terjadinya KLB DBD,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Adelia Dara Puspita, seorang mahasiswa FKM Universitas Jember, hasil analisis yang ditemukan bersama timnya dari 10 hasil temuan tersebut saat ini masih diupayakan untuk mencari faktor penyebabnya.
“Untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat terkait hasil temuan kami bersama teman-teman FKM di masyarakat Sukorambi memang tidak mudah dan butuh waktu, terutama terkait persoalan pernikahan di usia dini, hipertensi, DBD, stunting, dan lainnya yang membutuhkan proses panjang,” kata Adelia.
Pewarta: Suyanto