Kelurahan Wedomartani: Desa Ramah Perempuan dan Anak, serta Toleransi Terjaga

SLEMAN – SADAP99.ID
Kelurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, merupakan salah satu Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak di Kabupaten Sleman. Hal ini disampaikan Lurah Wedomartani, H. Teguh Budiyanto, dalam sebuah wawancara khusus di Kantor Kelurahan Wedomartani, pertengahan bulan Januari 2025.
Lurah Teguh Budiyanto, yang telah menjabat sejak 2013, menuturkan bahwa Wedomartani telah dikunjungi tiga kali oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I.Gusti Ayu Bintang Darmawati, pada tahun 2021, 2023, dan 2024. Pada tahun 2023, kunjungan menteri bersama delegasi ASEAN bertujuan memperkuat dukungan dan mengimplementasikan pengarusutamaan gender.
Kalurahan Wedomartani memiliki 25 Padukuhan, terbanyak di Kabupaten Sleman, dengan penduduk mencapai 28.941 jiwa dan 8.898 KK. Angka stunting di wilayah ini adalah yang terendah se-Kabupaten Sleman, dengan prosentase kurang lebih 4%.
Program kemasyarakatan berjalan baik berkat kerja sama antara pemerintah Kalurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda. Hubungan antar masyarakat mengutamakan kerukunan, harmoni, dan gotong royong.
Selama kegiatan keagamaan, seluruh warga bersama Linmas bahu-membahu mengamankan lingkungan dan tempat kegiatan secara bergantian. FKUB berfungsi optimal sehingga tercipta suasana toleransi yang baik antar warga.
Program tahun 2025 akan meningkatkan penanganan stunting dan mengatasi persoalan sampah. Pemerintah Kalurahan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman untuk menggunakan tanah kas desa sebagai sentra pengolahan sampah.
Selain itu, program desa wisata dan UMKM terus dikembangkan. Di depan kantor Kalurahan, telah disediakan ruko-ruko untuk aktivitas ekonomi warga, sehingga masyarakat memiliki ekonomi yang kuat dan mapan.
Pengembangan seni budaya masyarakat terus digalakkan melalui kegiatan seperti festival budaya dan merti desa di bulan November. Bidang pertanian juga mendapatkan perhatian dengan pembinaan dan fasilitasi terhadap Gapoktan, serta alokasi anggaran 20% untuk ketahanan pangan, termasuk pelatihan budidaya tanaman, pembuatan pupuk kompos, dan pembuatan makanan olahan.
Pewarta : Ome