Beranda » Exit Tol Tamanmartani Difungsikan H-7 Idul Fitri

Exit Tol Tamanmartani Difungsikan H-7 Idul Fitri

PSX_20250320_114229
Bagikan Berita

Sleman – Sadap99.Id
Exit Tol Tamanmartani akan difungsikan mulai H-7 Idulfitri untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di Gerbang Tol (GT) Prambanan. Langkah ini khususnya ditujukan untuk mengatur arus mudik dari arah Klaten menuju Yogyakarta, khususnya untuk kendaraan golongan 1.

Sementara itu, untuk arus balik, hanya kendaraan golongan 1 dari arah Yogyakarta menuju Solo yang diperbolehkan menggunakan exit tol ini. Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Lantas Polresta Sleman dalam konferensi pers yang digelar di Ruang Sembada, Setda Sleman, Rabu (19/3/2025).

Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto, menjelaskan bahwa pembukaan dan penutupan Exit Tol Tamanmartani akan disesuaikan dengan panjang antrean kendaraan. Tiga indikator yang digunakan adalah bendera berwarna hijau, kuning, dan merah. Bendera hijau menandakan antrean kendaraan sepanjang satu kilometer dengan arus lancar, bendera kuning menandakan antrean sepanjang dua kilometer yang memerlukan kewaspadaan dan persiapan rekayasa lalu lintas, sedangkan bendera merah menandakan bahwa rekayasa arus lalu lintas harus segera dilakukan.

“Dalam menjalankan skenario ini, kami berkoordinasi dengan Kasat Lantas Polres Klaten untuk menutup arus menuju Exit Tol Tamanmartani dan mengalihkannya ke Exit Tol Prambanan,” ujar AKP Mulyanto.

Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan setelah keluar tol, polisi akan melakukan rekayasa jalur satu arah. “Kendaraan yang keluar dari Exit Tol wajib belok kiri. Kendaraan yang hendak menuju utara dapat melalui bundaran di bawah elevated tol,” jelas Kasat Lantas.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Arip Pramana, menyampaikan bahwa berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi, diperkirakan 2,3 juta pemudik akan memasuki wilayah DIY. Yogyakarta diprediksi akan terdampak sekitar 1,6% dari total tersebut, dengan 2,3 juta orang melakukan perjalanan lintas provinsi dan dalam provinsi.

Arip Pramana menambahkan bahwa di wilayah Sleman terdapat empat ruas jalan utama yang dapat digunakan para pemudik, yaitu:

  1. Ruas jalan Yogyakarta – Sleman – Tempel,
  2. Yogyakarta – Prambanan,
  3. Yogyakarta – Wonosari, dan
  4. Yogyakarta – Wates.

Selain itu, disiapkan pula beberapa jalur alternatif, seperti:

  • Tempel – Pakem – Cangkringan – Kalasan,
  • Mlati – Balangan – Dekso,
  • Denggung – Besi – Koroulon – Joho – Lanang,
  • Prambanan – Piyungan, dan
  • Yogyakarta – Godean – Nanggulan.

“Jika jalur alternatif belum selesai diperbaiki, pemudik dapat menggunakan jalur yang sudah dalam kondisi baik. Rambu-rambu penunjuk jalan akan dipasang untuk memandu perjalanan,” pungkas Kadis Perhubungan Sleman.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa; Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Arip Pramana; Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto; Kepala Dinas Kesehatan, dr. Cahya Purnama; Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Epiphana Kristiyanti; serta Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid.

(Ome)