Beranda » Sleman Perkuat Sinergi untuk Turunkan Angka Stunting

Sleman Perkuat Sinergi untuk Turunkan Angka Stunting

PSX_20250325_181352
Bagikan Berita

Sleman – Sadap99.Id
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting balita di Indonesia mencapai 21,5%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan DIY (18%) dan Kabupaten Sleman (12%). Data terbaru dari sistem ePPGBM menunjukkan, pada 2024, prevalensi stunting di Sleman turun menjadi 4,41% dari sebelumnya 4,51%.

“Meski lebih baik dari rata-rata nasional dan DIY, upaya penurunan stunting harus terus diperkuat secara berkelanjutan,” tegas Kepala DP3AP2KB Sleman, Wildan Solichin, dalam Workshop Rembuk Stunting Kabupaten Sleman 2025 di Merapi Ballroom Prima SR Hotel & Convention, Selasa (25/3/2025).

Wildan menjelaskan, penanganan stunting menjadi prioritas dalam RPJPD Sleman 2024-2045. “Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga menentukan kualitas SDM masa depan. Karena itu, kami mendorong kebijakan terpadu,” ujarnya.

Sekda Sleman, Susmiarto, menegaskan komitmen pemkab melalui workshop ini. “Evaluasi capaian dan penyusunan strategi baru diharapkan bisa menekan angka stunting lebih signifikan,” jelasnya. Ia juga menyoroti program unggulan Bupati-Wakil Bupati Sleman, Bergas Waras Cerdas, yang fokus pada:

  1. Jaminan gizi 1.000 hari pertama kehidupan,
  2. Peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Muhammad Iqbal Apriansyah, menekankan perlunya kolaborasi pentahelix (pemerintah, swasta, akademisi, media, dan masyarakat). “Rembuk Stunting ini adalah pengingat bagi semua pihak untuk berkontribusi sesuai perannya,” katanya.

Kegiatan ini diikuti 130 peserta, meliputi:

  • Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten, kapanewon, dan kalurahan,
  • Akademisi,
  • Organisasi profesi,
  • Perwakilan pengusaha dan forum kemasyarakatan.

Materi workshop mencakup strategi intervensi stunting, dengan narasumber dari Ketua DPRD Sleman, Kepala Dinas Kesehatan, dan Bappeda Sleman. Sebagai penutup, seluruh pemangku kepentingan menandatangani komitmen bersama untuk mendukung:

  • Visi Sleman 2025-2030 (Masyarakat maju, adil, makmur, lestari, dan berkeadaban),
  • Target nasional menuju Indonesia Emas 2045.

(Ome)