Beranda » Harga Daging Ayam Broiler Naik, Daya Beli Masyarakat Menurun

Harga Daging Ayam Broiler Naik, Daya Beli Masyarakat Menurun

Harga Daging Ayam Broiler Naik, Daya Beli Masyarakat Menurun
Bagikan Berita

JEMBER—sadap99.id

Harga daging ayam broiler setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah sempat turun drastis ke kisaran Rp19.000–Rp22.000/kg, membuat masyarakat berbondong-bondong membeli sebagai menu harian. Namun, hari ini harganya telah naik menjadi Rp25.000/kg, menyebabkan penurunan jumlah pembeli, yang kini mulai dirasakan oleh para pedagang.

Sementara itu, harga beberapa bahan pokok lainnya telah kembali normal.

Mantri Pasar Rambipuji, Slamet, SH, saat ditemui Sadap 99 ID pada Selasa (22/04/25) pagi, menyampaikan bahwa mayoritas pasar tradisional di Jember mulai stabil. Beberapa harga kebutuhan pokok seperti cabai rawit merah telah turun dari Rp80.000–Rp90.000/kg menjadi Rp50.000/kg, cabai rawit hijau Rp16.000/kg, dan cabai merah besar Rp30.000/kg.

“Berdasarkan pantauan petugas retribusi Pasar Rambipuji, harga komoditas mulai turun karena pasokan barang semakin banyak. Namun, harga daging ayam broiler justru naik, sehingga daya beli masyarakat pun menurun,” ujar Slamet.

Di sisi lain, harga bawang putih Honan naik Rp1.000/kg menjadi Rp38.000/kg, sementara harga tomat tetap di Rp10.000/kg. Harga beras medium tercatat Rp13.000/kg, beras premium Rp14.000/kg, dan telur ayam broiler turun dari Rp24.500/kg menjadi Rp22.000/kg. Adapun harga gula pasir tetap Rp17.000/kg, minyak curah Rp19.000/liter, dan minyak kemasan premium naik Rp1.000 menjadi Rp17.500/liter.

Pasca Lebaran, harga daging sapi tetap bertahan di Rp120.000/kg.

Sejumlah pedagang ayam broiler, seperti Fifin Merliana, merasakan dampaknya. Saat harga ayam murah, dagangannya laris, tetapi ketika harga naik, pembeli mulai berkurang.

“Kalau harga daging ayam broiler murah, dagangan saya ramai pembeli. Tapi begitu harga naik, pembeli langsung sepi. Beberapa hari ini, sisa dagangan terpaksa saya bawa pulang,” ungkap Fifin.

Pewarta: suyanto