Pendekar Trenggalek Siap Taati Maklumat Aman Suro

TRENGGALEK – SADAP99.ID
Sejumlah perwakilan perguruan pencak silat di Kabupaten Trenggalek turut hadir dalam kunjungan kerja dan silaturahmi Kapolda Jawa Timur bersama para ketua perguruan silat se-Jatim. Kegiatan yang digelar di Madiun ini juga disiarkan secara virtual melalui Zoom meeting di Mapolres Trenggalek.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, menekankan bahwa tanggung jawab menjaga keamanan dan ketertiban bukan hanya milik kepolisian, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
“Semua pihak, baik pemerintah, perguruan silat, tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum, harus bersatu menjaga kondusivitas wilayah,” tandasnya.
Kapolda menjelaskan bahwa Jawa Timur saat ini menjadi gerbang Nusantara baru, sebagai cerminan identitas dan semangat pembangunan nasional yang selaras dengan misi besar Asta Cita.
“Tanpa stabilitas keamanan, mustahil kita bisa mengundang investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Kapolda menegaskan bahwa pencak silat bukan sekadar bela diri, tetapi juga seni, budaya, serta sarana menjaga kesehatan dan disiplin diri.
“Pencak silat harus menjadi kegiatan yang positif, produktif, dan membangun peradaban. Bulan Suro bukan untuk menakut-nakuti atau memelihara konflik lama, tetapi justru harus menjadi daya tarik budaya yang menyejukkan, sehingga dapat membanggakan Jawa Timur dan khususnya Madiun di tingkat nasional maupun internasional,” tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen bersama, dalam kegiatan tersebut dilakukan:
- Pembacaan Maklumat Aman Suro
- Penandatanganan kesepakatan bersama, yang diikuti oleh seluruh Ketua Umum Perguruan Pencak Silat di Jawa Timur
Usai kegiatan, Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki, menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada seluruh perwakilan perguruan pencak silat Trenggalek yang berkenan hadir dalam acara Zoom meeting di Command Center Polres Trenggalek.
“Kehadiran saudara sekalian menunjukkan kepedulian dan komitmen nyata dalam menjaga stabilitas keamanan, khususnya menjelang bulan Suro. Kesepakatan dan komitmen yang telah dibuat akan menjadi pedoman dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama periode tersebut,” ujar AKBP Ridwan.
Kapolres berharap bahwa kesepakatan ini tidak hanya berhenti di tingkat pimpinan, tetapi juga dipahami, dipatuhi, dan diimplementasikan hingga tingkat paling bawah, termasuk oleh anggota dan simpatisan perguruan pencak silat masing-masing.
“Dukungan, partisipasi, dan kontribusi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk civitas pencak silat, sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” pungkasnya.
Dengan adanya kesepakatan Maklumat Aman Suro, diharapkan bulan Suro 2025 dapat berlangsung dengan damai, serta semakin memperkuat persatuan dan harmoni dalam komunitas pencak silat di Jawa Timur.
Pewarta: Her