Beranda » Truk Fuso Bermuatan Overload Putuskan Kabel Listrik & WiFi, Warga Kemuningsari Geram

Truk Fuso Bermuatan Overload Putuskan Kabel Listrik & WiFi, Warga Kemuningsari Geram

PSX_20250702_171806
Bagikan Berita

JEMBER, SADAP99.ID

Warga Desa Kemuningsari, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, geram akibat ulah truk Fuso bermuatan kayu melebihi kapasitas yang melintas di jalan desa. Truk tersebut diduga menyangkut dan memutus kabel listrik serta WiFi milik warga sekitar pukul 19.00 WIB pada 1 Juli 2025, sehingga menyebabkan pemadaman listrik dan gangguan jaringan internet.

Larangan Warga Diabaikan

Warga mengaku telah berulang kali memperingatkan para pengusaha mebel berinisial M, M, I, dan S.R. agar tidak melintasi jalan desa dengan truk besar. Namun, peringatan itu diabaikan.

“Sekitar pukul 7 malam, listrik padam dan WiFi mati. Diduga karena truk Fuso yang lewat dari arah Indomaret Kertonegoro,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Padahal, warga sudah melarang truk tersebut melintas, bahkan tidak memberikan izin. “Kami sudah warning berkali-kali, tapi mereka tetap bandel,” tambahnya.

Warga dan Perangkat Desa Turun Tangan

Akibat insiden tersebut, warga bersama Kepala Desa Kemuningsari langsung menghentikan sopir truk yang berusaha kabur tanpa bertanggung jawab. Kepala Desa kemudian meminta bantuan Kapolsek Jenggawah untuk menangani masalah ini.

Sementara itu, Siti Munfarida, Kepala Desa Kertonegoro, mengaku belum mendapat informasi terkait truk Fuso yang melintas di sekitar Alfamaret atau Sahara.

Kepala Desa Kemuningsari Kidul: “Harus Taat Aturan”

Dewi Kholifah, Kepala Desa Kemuningsari Kidul, menegaskan bahwa warga tidak melarang kendaraan melintas, tetapi pengemudi harus memperhatikan aturan dan kondisi jalan.

“Truk Fuso sebesar itu, apalagi bermuatan overload, seharusnya tidak dipaksakan lewat. Barangnya bisa diturunkan dan diangkut dengan truk biasa agar tidak mengganggu kenyamanan warga,” tegasnya.

Warga Sepakat Buat Surat Pernyataan

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, warga sepakat membuat surat pernyataan dan petisi tanda tangan guna melarang truk Fuso melintas di jalan yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat.

“Karena merasa terganggu, semua warga keluar untuk menghentikan sopir truk yang berusaha kabur tanpa bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi,” pungkasnya.

(Imam)