Wali Kota Madiun: Ini Tinggalan Nenek Moyang, Jangan Di Tinggalkan
MADIUN, SADAP99.ID
Pelestari minuman jamu Kota Madiun, terpilih sebagai tuan rumah festival jamu gendong nusantara. Setidaknya, kegiatan diikuti 1.300 penjaja jamu gendong yang diberangkatkan Wali Kota Madiun, Maidi, Sabtu (4/11).
Kegiatan tersebut digadang-gadang bakal memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Wali Kota Maidi pun mengapresiasi hadirnya kegiatan. Bukan hanya terkait rekor MURI yang dicatatkan, event tersebut juga merupakan sarana pelestarian warisan leluhur.
‘’Kita tidak boleh lupa akan hasil ramuan dari nenek moyang kita dulu. Sebelum perkembangan ilmu kesehatan, jamu merupakan obat dari segala macam penyakit,’’ kata wali kota.
Karenanya, keberadaan jamu wajib untuk dilestarikan. Tak heran, Wali Kota Maidi mendukung penuh kegiatan tersebut. Berbagai upaya melestarikan jamu juga telah dilakukan. Salah satunya, menggunakan jamu sebagai salah satu minuman dalam kegiatan pemerintahan. Kota , dengan menggandeng UMKM jamu.
Wali kota berharap suguhan minuman jamu tersebut bisa ditingkatkan tidak hanya di tengah kota, tetapi juga sampai di pinggir kota.
‘’Kita sudah punya UMKM jamu, setiap kegiatan minumannya itu. Ini terus kita dorong biar tidak di tengah kota saja,’’ jelasnya.
Kegiatan tersebut merupakan kerja bareng dari Koperasi UMKM Sejahtera Indonesia, MURI, dan juga Pemerintah Kota Madiun. Kegiatan serupa pernah tersaji sebelumnya di Kota Semarang dengan sebanyak 1.058 penjaja jamu gendung. Tak heran, kegiatan di Kota Madiun tersebut dipastikan bakal memecahkan rekor MURI. Namun, penyerahan piagam rekor MURI akan diberikan kemudian.
‘’Ini biar diakui dunia melalui MURI. Kalau wali kota yang ngomong mana orang akan percaya karena tidak ada buktinya. Jadi hari ini sekaligus kita catatkan pada MURI,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi UMKM Sejahtera, Imlahyudin menyebut dipilihnya Kota Madiun sebagai lokasi pemecahan rekor MURI bukan tanpa alasan. Dia mengaku sudah mengemukan sejumlah nama daerah sebelum. Pilihan kemudian jatuh ke Kota Madiun salah satunya karena banyaknya pegiat jamu dan dukungan pemerintah daerah setempat.
‘’Sebelumnya kita melihat Solo dan daerah-daerah di Jawa Tengah. Tetapi setelah melihat Kota Madiun, ternyata ada banyak pegiat jamu. Salah satunya, paguyupan rempah rempah pimpinan ibu Mega. Selain itu, Pemerintah Kotanya juga mendukung sekali. ( Edy )