Beranda » PemKab Sleman Lakukan Tera Ulang Alat Timbangan

PemKab Sleman Lakukan Tera Ulang Alat Timbangan

PSX_20231114_170319
Bagikan Berita

SLEMAN, SADAP99.ID
Pemerintah Kabupaten Sleman, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Melaunching Inovasi Anting-Anting Emas, bekerjasama UPT Pelayanan Metrologi Legal Kabupaten Sleman.

Kegiatan dihadiri oleh Wakil Bupati Sleman, Kepala BSML Wilayah Regional 2 DIY.,
Kepala Dinas Perindag Propinsi DIY atau yang mewakili., Kepala OPD., Panewu Sleman., Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Sleman., Lurah Pandowoharjo beserta jajarannya., Kader Posyandu Kalurahan Pandowoharjo.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih, dalam laporannya mengatakan, beberapa kegiatan telah dilakukan diantaranya pembangunan/rehabilitasi poskesdes, polindes, dan posyandu,
khusus terkait posyandu, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui UPTD Pelayanan Metrologi Legal Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman memberikan dukungan melalui program bertajuk “ANTING-ANTING EMAS” merupakan akronim dari Alat Ukur dan Timbang Penting untuk Penanganan Stunting, bersama Metrologi Legal Sleman, bertempat di Aula Kalurahan Pandowohardjo, Sleman, Selasa (14/11/2023).

Kegiatan ini bertujuan untuk menjamin dan memastikan alat ukur khususnya alat ukur tinggi badan dan alat timbang khususnya timbangan berat badan yang digunakan oleh posyandu di seluruh wilayah Sleman sudah benar dan akurat, sehingga diharapkan dengan alat ukur dan timbang yang akurat, penanggulangan stunting di Kabupaten Sleman akan lebih tepat.

Harapannya timbangan untuk bayi / balita di puskesmas-puskesmas juga sudah di tera / tera ulang untuk mendapatkan Keakuratan alat ukur tinggi dan berat badan anak sangat penting untuk memastikan hasil pemantauan yang akurat. Alat ukur yang tidak akurat dapat menyebabkan hasil pemantauan yang salah. ujarnya.

Hal ini dapat berakibat pada kesalahan pengambilan keputusan terkait penanggulangan stunting.

Misalnya:

  • Anak yang sebenarnya mengalami stunting, tetapi tidak terdeteksi, akibatnya , anak tersebut tidak mendapatkan intervensi yang tepat. Atau Anak yang sebenarnya tidak mengalami stunting, tetapi terdeteksi mengalami stunting, akibatnya anak tersebut mendapatkan intervensi yang tidak diperlukan.

Pada tahun 2023 pelayanan tera/tera ulang posyandu di wilayah Kabupaten Sleman, baru menargetkan untuk melayani sebanyak 2 Kapanewon yaitu Kapanewon Sleman dan Kapanewon Mlati.

Sampai saat ini Pelayanan tera/tera ulang posyandu sudah
dilaksanakan di empat Kalurahan di Kapanewon Sleman (Tridadi, Caturharjo, Triharjo,
Pandowoharjo) dan ada 2 Kalurahan di luar Kapanewon Sleman dan Mlati yang sudah dilakukan kegiatan pelayanan tera/tera ulang posyandu yaitu Kalurahan Sidoarum Godean dan gabungan posyandu di Kapanewon Pakem.

Data sementara UTTP Posyandu di 5 Kalurahan yang sudah masuk di kami yaitu ada 186unit dan 41 dinyatakan rusak (tidak bisa ditera).

Selanjutnya akan dilakukan tera terhadap UTTP di Kalurahan Pandowoharjo sebanyak
50 UTTP, kemudian Kapanewon Mlati (5 Kalurahan) sampai saat ini masih dalam proses pendataan.

Lebih lanjut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman melaporkan kepada Wakil Bupati Sleman bahwa , pada Jum’at tanggal (10/11/2023), Kabupaten Sleman meraih penghargaan dari Kemendag Republik Indonesia menjadi salah satu penerima penghargaan Daerah Tertib Ukur (DTU) – 18 Daerah dari 500 Kab./Kota.

Harapan kedepan kegiatan pelayanan tera/tera ulang posyandu dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya untuk seluruh wilayah di Kabupaten Sleman dengan bantuan dan kerjasama semua Pihak. tutur Mae Rusmi Suryaningsih.

Sementara itu Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, SE, dalam kesempatan tersebut mengatakan, alat ukur dan timbangan penting untuk penanganan stunting bersama metrologi legal Sleman, dilaksanakan dalam rangka mendukung percepatan penanganan stunting di Kabupaten Sleman. Hal ini merupakan komitmen dan kesungguhan kita bersama dalam rangka mengurangi stunting di Kabupaten Sleman, dengan komitmen dan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak.

Saya yakin kata (Wakil Bupati Sleman) percepatan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman dapat dilakukan dengan dilaksanakannya kegiatan “Launching Anting-Anting Emas” ini untuk memastikan akurasi alat timbangan dan alat ukur tinggi badan di Pos Pelayanan kesehatan dapat berfungsi baik dan akurat.

Angka prevalensi stunting di Kabupaten Sleman berdasarkan survai status Gizi Indonesia (SSGI) mengalami penurunan dari angka 16% pada tahun 2021 menjadi 15% ditahun 2023.

Berdasarkan e-PPBMG tahun 2021 angka stunting di Sleman sebesar 7,2% mengalami penurunan tahun 2022 sebesar 6,88% atau turun 1,8%. Percepatan penurunan stunting Sleman diupayakan melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), mulai dari Kabupaten, Kapanewon, dan Kalurahan serta tim pendamping kader pembangunan manusia (KPM) didukung semua pemangku kepentingan, pungkasnya. (Ome)