Beranda » UPN Veteran Yogyakarta Lakukan Pendampingan Pemanfaatan Limbah Carica Menjadi Pupuk Organik

UPN Veteran Yogyakarta Lakukan Pendampingan Pemanfaatan Limbah Carica Menjadi Pupuk Organik

Bagikan Berita

WONOSOBO, SADAP99.ID

IKM Pondok Mulya merupakan salah satu usaha yang berada di Dataran Tinggi Dieng tepatnya di Jl Sikunir, Sembungan, Dieng, Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah. IKM Pondok Mulyo yang dikelola oleh H. Mukhozim dengan menampung buah Carica dari petani, disamping juga menanam sendiri.

Buah Carica ini akan diproduksi menjadi berbagai jenis makanan dan minuman berbahan dasar buah Carica. Jenis produk yang dihasilkan adalah sirup, dodol, selai, dan keripik. Setiap bulan perusahaan dapat menjual lebih dari 1.500 cup sirup Carica. Kendala yang dihadapi adalah limbah sisa produksi yang belum dimanfaatkan dengan baik. Selama ini limbah hanya dibuang di dalam lubang yang digali di sekitar tempat produksi selanjutnya ditimbun. Tim pengabdian masyarakat dari UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) yang terdiri dari Darban Haryanto, Tri Wibawa, Suratna, dan Humam Santosa Utomo di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat  (LPPM) melaksanakan Program Pengabdian bagi Masyarakat (PbM) dengan melakukan pendampingan pemanfaatan limbah menjadi pupuk organik cair. Senin (4 /07/23)

Humam Santosa Utomo menyampaikan bahwa kegiatan PbM berupa pelatihan pembuatan pembuatan pupuk cair ini dilakukan secara intensif untuk memastikan program-program dilaksanakan secara konsisten. Tim juga melibatkan mitra secara aktif pada setiap kegiatan. Hal ini karena mitra yang mengetahui pasti permasalahan yang dihadapi serta hasil yang akan diperoleh dari kegiatan ini.
“Penyuluhan dan pendampingan yang dilakukan UPNVY dalam pelaksanaannya juga dibantu oleh mahasiswa secara intens untuk mendampingi mitra,” ujarnya.

Proses pembuatan pupuk organik cair ini dilakukan dengan menggunakan limbah Carika berupa kupasan kulit segar dan isi sejumlah 6 kg dan 2 kg gula jawa yang dicampurkan pada 20 liter air. Bahan-bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam wadah derigen, diaduk dan ditutup rapat. Kemudian didiamkan selama 3 bulan agar terjadi fermentasi.

Sementara itu Tri Wibawa menyampaikan bahwa pupuk cair ini dapat digunakan sebagai penyubur berbagai tanaman, terutama kentang yang merupakan komoditas unggulan di Dieng. Pupuk cair dapat digunakan sebagai pupuk alami dan pestisida yang efektif sehingga menekan biaya dan dapat dibuat dengan cara yang mudah.  Penggunaan sebagai pupuk cair dengan cara mengencerkan setiap 30 ml larutan hasil fermentasi ke dalam 2 liter air kemudian disemprotkan pada tanaman.

Suratna mengharapkan melalui  edukasi pembuatan pupuk cair ini sebagai pembelajaran awal untuk dikembangkan pada IKM-IKM lain di Sikunir Dieng. Selain itu, agar masyarakat paham dan menyadari bahwa limbah organik seperti limbah olahan Carica ini dapat diolah kembali sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. 
Tim Program PbM UPNVY, selain memberikan motivasi, juga menghibahkan bantuan perangkat alat pembuatan pupuk cair dan bahan-bahan yang diperlukan.

Selama kegiatan pelatihan dan pendampingan, para peserta terlihat sangat aktif dan bersemangat

Darban Haryanto, selaku Ketua Tim Pengabdi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sumbangsih UPNVY sebagai bentuk sinergi antara Perguruan Tinggi sebagai institusi pendidikan dalam melaksanakan Tri Dharma yaitu pengabdian kepada masyarakat dengan pelaku usaha yang perlu mendapatkan sentuhan teknologi dalam peningkatan kualitas dan kuantitas dalam produksinya. Keseriusan UPNVY sebagai Kampus Bela Negara dalam mendukung pelaku usaha mikro dan kecil terutama dalam peningkatan inovasi teknologi. (Dd)