Pjs Bupati Trenggalek dan Ketua ESI Jatim Buka Kejurprov E-Sport
TRENGGALEK, SADAP99.ID
Kabupaten Trenggalek menjadi tuan rumah Kejurprov E-sport Provinsi Jatim. Penjabat Sementara (Pjs.) Bupati Trenggalek, Dyah Wahyu Ermawati membuka langsung kompetisi yang tergolong olah raga rekreasi tersebut.
Membuka kegiatan ini, Pjs. Bupati Trenggalek itu berharap dari Kejurprov ini nantinya lahir atlit-atlit bertalenta yang mampu berprestasi tidak hanya di tingkat regional, namun juga nasional hingga internasional.
Bahkan, sekian lama kekurang pahamannya terhadap olahraga esport baru tercerahkan usai mendengar sambutan dari Ketua Umum Esport Jatim, Brigjend Pol Rudy Trenggono.
“Saya semakin mengenali dengan baik apa itu esport yang menjadi juga kunci utama pembangunan generasi yang ada di era digital ini,” sebut Pjs Bupati Trenggalek di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Jum’at 25 Oktober 2024.
Menurut dia, dengan era digital seperti sekarang semua hal utamanya informasi teknologi memang tak batas dan tanpa halangan. Oleh karena itulah, adanya organisasi Esport Indonesia (ESI) diharapkan bisa menjadi suatu jenis olahraga yang memang diminati dan memiliki prospek karir ataupun prospek income yang tinggi nantinya.
Bahkan, peminat olahraga elektronik dimaksud memang cukup besar. Terlihat di berbagai tempat anak-anak muda sudah latihan secara serius.
“Saya menyambut baik kehadiran kontingen dari 27 kabupaten dan kota yang hadir. Kabupaten Trenggalek sangat berbahagia menjadi tuan rumah penyelenggaraan esport provinsi Jatim di tahun 2024,” imbuh Ermawati.
Masih kata dia, olah raga eksport ternyata lebih kepada konteks penggunaan video game. Sehingga, membuktikan bahwa bermain game itu tidak selalu buruk karena masuk kategori kompetisi yang sehat.
“Kalau kita tarik dengan positif maka ini akan menjadi karir dan juga income atau pendapatan yang menjanjikan,” ujarnya.
Senada, Ketua Esport Indonesia (ESI) Jawa Timur, Brigjend Pol Rudy Trenggono menambahkan jika dinamika olahraga esport sudah sangat tinggi peminatnya khusunya di Jawa Timur.
Maka, pihaknya perlu mewadahi bakat minat para muda tersebut dengan menggelar kompetensi sebagai sarana pengembangan bakat dan prestasi.
“Jawa Timur melahirkan berbagai atlet baik skala nasional maupun yang bermain di klub-klub internasional. Jawa Timur juga sebagai tempat pertandingan esport di level Asia Tenggara,” jelasnya.
Ketua ESI Jawa Timur itu, juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang memberikan ruang dan kesempatan kepada generasi muda penggemar olah raga rekreasi tersebut.
Pihaknya pun bertekad untuk bisa mengembangkan olah raga esport di Jatim. Sebab, olahraga yang juga dipertandingkan hingga Olimpiade itu ternyata bisa menjadi sumber income dan profesi baru.
“Selain olahraga rekreasi esport juga bisa mendatangkan income maupun profesi baru,” tambah Brigjend Pol Rudy.
Dari hasil penelusuran, lanjut dia, bahkan salah satu atlet di di Banyuwangi ada yang mampu mendapatkan penghasilkan hingga 75 juta rupiah karena bergabung di salah satu klub di luar negeri. Angka itu belum termasuk bonus ketika memenangkan kejuaraan.
Melihat peluang ini ESI Jatim akan mencoba mengenalkan olahraga esport ini ke sekolah sekolah bahkan menggelar kejuaraan antar sekolah sehingga lahir talenta talenta muda Jatim nantinya.
“Tantangannya, harus mampu menyadarkan para guru bahwa esport merupakan olah raga yang bisa mendatangkan income dan juga memberikan peluang profesi baru, bila hobi itu disalurkan dan diwadahi secara positif,” pungkas Ketua Umum ESI Jatim itu.
(her)