Beranda » Petani Diuntungkan oleh Mahalnya Harga Tomat

Petani Diuntungkan oleh Mahalnya Harga Tomat

Petani Diuntungkan oleh Mahalnya Harga Tomat
Bagikan Berita

JEMBER – SADAP99.ID

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025, beberapa harga bahan pokok penting (BAPOKTING) di pasar tradisional di Jember belum menunjukkan kenaikan yang signifikan, bahkan cenderung turun. Namun, harga tomat masih terus melambung hingga mencapai Rp15.000 per kilogram.

Menurut Mantri Pasar Gebang, tingginya harga tomat di pasar tradisional disebabkan oleh faktor cuaca serta pasokan tomat yang berkurang. Banyak petani lebih memilih menanam padi dan jagung daripada tomat. “Memang pasokan tomat di Pasar Kreongan beberapa minggu ini agak kurang, sehingga mengakibatkan harga tomat cukup mahal dibanding harga sebelumnya, yang sempat anjlok hanya di kisaran Rp3.000 hingga Rp5.000,” ungkap Hariyanto.

Sementara itu, harga cabai rawit merah masih tetap murah, yakni Rp20.000 per kilogram, sedangkan harga cabai rawit hijau turun menjadi Rp10.000 per kilogram. Harga bawang merah tetap tinggi di angka Rp40.000 per kilogram, dan harga bawang putih Homan stabil di Rp36.000 per kilogram.

Lebih lanjut, Hariyanto menjelaskan bahwa harga beras premium tetap Rp15.000 per kilogram, beras medium Rp12.500 per kilogram, gula pasir Rp17.000 per kilogram, minyak curah Rp19.500 per liter, minyak kemasan premium refill Rp21.000 per liter, harga telur ayam broiler turun menjadi Rp24.500 per kilogram, dan harga daging sapi tetap Rp120.000 per kilogram.

Di sisi lain, Sukiman, seorang petani asal Wuluhan, Jember, merasa beruntung dengan mahalnya harga tomat, karena hasil panen tomatnya cukup menguntungkan keluarganya. “Alhamdulillah, panenan tomat yang kami tanam di dua petak sawah, hasilnya cukup dirasakan oleh keluarga, sehingga bisa untuk kebutuhan anak sekolah dan kebutuhan keluarga,” kata Sukiman.

Pewarta: Suyanto