Beranda » Dinas PU BM dan SDA Kabupaten Sidoarjo Dinilai Lamban, Akibatkan Air Sungai Meluber ke Permukiman Warga Desa Tropodo

Dinas PU BM dan SDA Kabupaten Sidoarjo Dinilai Lamban, Akibatkan Air Sungai Meluber ke Permukiman Warga Desa Tropodo

Dinas PU BM dan SDA Kabupaten Sidoarjo Dinilai Lamban, Akibatkan Air Sungai Meluber ke Permukiman Warga Desa Tropodo
Bagikan Berita

SIDOARJO – SADAP99.ID

Hujan deras yang melanda Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, menyebabkan Sungai Afour Buangan yang menuju Kali Bader meluber hingga menggenangi permukiman warga Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (7/1/24).

Kepala Desa Tropodo, Haris Iswandi, ST, yang dikonfirmasi wartawan membenarkan melubernya Afour yang menggenangi permukiman warga RT 9 dan RT 10. Menurutnya, “Ini akibat menumpuknya sedimentasi di Afour hingga ketika curah hujan tinggi, Afour buangan tersebut tidak lagi mampu menampung debit air dan sudah pasti rumah-rumah warga yang jadi korban,” terang Haris.

Lebih jauh, Haris juga menyatakan, “Pemerintah Desa Tropodo telah mengirimkan surat ke Sekretaris Daerah (Setdakab) juga ke Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air, namun hingga hari ini belum mendapatkan respon yang memadai. Mungkin masih sibuk, mas, karena banyaknya masalah yang harus ditangani dinas,” pungkas Haris.

Sementara itu, Dwi Eko Saptono, Kepala Dinas PUBM & SDA, tidak bisa dihubungi. Hal ini tidak jauh berbeda dengan Wahib, Kabid Sumber Daya Air yang dinilai bertanggung jawab atas hal tersebut, juga tidak pernah bisa dihubungi baik untuk sekadar konfirmasi ataupun untuk menyampaikan informasi dari masyarakat.

Terpisah, Mas Wawan, warga RT 9 Desa Tropodo, saat dimintai pendapatnya terkait banjir yang melanda kampungnya pada Selasa (7/1) dini hari pukul 02.36, mengatakan, akibat air yang masuk rumah warga, mereka tidak bisa beristirahat hingga pagi hari.

“Semalam luberan Sungai Afour tergolong parah. Air yang menggenang sampai masuk rumah warga dengan ketinggian air sampai 36 cm di dalam rumah. Akibatnya, hampir semua warga RT 9 dan RT 10 tidak bisa tidur karena air tidak kunjung surut hingga pagi hari,” pungkas Wawan.

 Pewarta: zein