Beranda » Jumadi, Warga Desa Bedayu Dinilai Tak Memiliki Sikap Sosial

Jumadi, Warga Desa Bedayu Dinilai Tak Memiliki Sikap Sosial

PSX_20250320_085305
Bagikan Berita

Lumajang, Sadap99.id
Alih-alih menjadi warga yang baik, Jumadi, warga Dusun Banjar Sawah, Desa Bedayu, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, justru dinilai tidak bermoral dan tidak beretika oleh warga sekitar.

Hal ini terungkap setelah Jumadi dianggap tidak memiliki sikap sosial dan perikemanusiaan terhadap “M.A.”, yang telah puluhan tahun merawat Liman, orang tua Jumadi yang menderita diabetes dan darah tinggi.

Warga sekitar menyatakan, Jumadi sebagai anak kandung Liman tidak pernah menjenguk orang tuanya yang sedang sakit. “Padahal, M.A. telah merawat Liman dengan penuh kesabaran dan pengorbanan,” ujar salah seorang warga.

Diketahui, M.A. adalah warga asal Dusun Kuto Dawung, Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember. Ia menjadi istri nikah siri Liman sejak lama. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2021, Liman mulai menderita penyakit diabetes dan darah tinggi. Kondisi kesehatan Liman terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada tahun 2024.

Setelah Liman meninggal, tanpa adanya musyawarah, Jumadi tiba-tiba menjual rumah yang ditinggali oleh almarhum Liman dan M.A. Proses penjualan ini dilakukan tanpa memperhatikan etika dan prosedur yang seharusnya. Akibatnya, M.A. merasa dirugikan dan melaporkan masalah ini ke Kantor Desa Bedayu.

M.A. mengungkapkan bahwa pihak Desa Bedayu telah tiga kali mengundang kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Pihak desa sudah berusaha memberikan arahan yang terbaik dan bijak kepada Jumadi, tetapi ia tidak menghiraukan arahan tersebut. Bahkan, Jumadi hanya menawarkan uang sebesar Rp 2 juta sebagai ganti rugi, padahal saya telah mengeluarkan puluhan juta untuk membangun rumah itu. Tentu saja saya menolak tawaran itu,” ujar M.A.

Sementara itu, pembeli rumah tersebut, Marsali, telah memberikan kompensasi sosial sebesar Rp 5 juta kepada M.A. sebagai bentuk kepedulian. Namun, hingga saat ini, belum ada titik temu antara Jumadi dan M.A.

Kepala Desa Bedayu, bersama Babinkamtibmas, Babinsa, dan perangkat desa, menyatakan bahwa pertemuan antara Jumadi dan M.A. telah dilakukan sebanyak tiga kali. “Saya kira Jumadi tidak memiliki sikap sosial terhadap M.A., yang telah merawat orang tuanya selama bertahun-tahun. Untuk pertemuan selanjutnya, saya rasa tiga kali sudah cukup,” tegas Kepala Desa Bedayu.

(Imam)