Beranda » Sentra Produksi Terasi Puger Butuh Perhatian Pemerintah

Sentra Produksi Terasi Puger Butuh Perhatian Pemerintah

Sentra Produksi Terasi Puger Butuh Perhatian Pemerintah
Bagikan Berita

JEMBER, SADAP99.ID

Terasi Puger Jember memiliki sejarah panjang dan telah dikenal turun-temurun sebagai produk berkualitas dengan cita rasa yang khas serta harga yang terjangkau. Namun, di era perkembangan zaman saat ini, sentra produksi terasi Puger menghadapi sejumlah kendala, terutama dalam pemasaran dan lokasi penjemuran, karena lingkungan sekitar semakin padat penduduk, sehingga sulit bagi para perajin untuk menjemur hasil produksi mereka.

Melihat kondisi ini, diperlukan campur tangan pemerintah daerah guna memberikan solusi agar sentra produksi terasi Puger yang masih dikelola secara tradisional tetap eksis dan mampu berkembang.

Menurut salah satu warga setempat, Ali Alatas, terasi Puger telah dikenal di berbagai wilayah Nusantara. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, para pengrajin terasi di Puger mulai kesulitan menemukan tempat untuk menjemur hasil produksi mereka. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah setempat dapat menyediakan lahan kosong sebagai tempat penjemuran agar produksi terasi Puger tetap berjalan dan bahkan bisa meningkat.

“Kami prihatin melihat kondisi para perajin terasi Puger saat ini. Lahan yang biasanya digunakan untuk menjemur hasil produksi kini telah berubah menjadi kawasan pemukiman. Kami berharap pemerintah dapat memfasilitasi tanah kosong sebagai tempat penjemuran agar produksi terasi Puger tetap eksis,” ungkap Ali Alatas.

Sementara itu, Camat Puger Jember, Subagiyo, saat ditemui oleh SADAP99.ID pada Senin (14/04/2025) siang, mengakui bahwa terasi Puger merupakan ikon Jember yang memberikan kontribusi bagi daerah. Namun, hingga kini, para perajin masih belum mampu memenuhi permintaan pasar di berbagai daerah karena keterbatasan produksi.

“Kami bersama Muspika Kecamatan Puger Jember akan berupaya membantu para perajin agar pemasaran produk mereka tetap eksis di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan kota lainnya melalui kegiatan pameran UMKM,” ujar Subagiyo.

Ia juga membenarkan bahwa kesulitan para perajin dalam menjemur terasi akibat semakin padatnya pemukiman menjadi tantangan besar yang perlu segera diatasi.

Produksi terasi Puger Jember selama ini masih dilakukan secara tradisional, dengan cara menumbuk udang rebon hingga halus dan padat seperti pasta. Terasi Puger memiliki warna merah kecoklatan atau coklat biasa, dengan tekstur padat lembek serta aroma dan rasa yang kuat.

Bahan utama pembuatan terasi ini hanyalah udang rebon, yang harus ditumbuk selama setidaknya dua jam untuk menghasilkan terasi berkualitas tinggi. Selain digunakan sebagai campuran sambal, terasi Puger juga sering dicampurkan dalam masakan tumisan dan sayur untuk menambah cita rasa gurih.

pewarta: Suyanto