Beranda » Ditawari Pekerjaan, Seorang Warga Semarang Justru Di sekap di Zona Hitam Myanmar

Ditawari Pekerjaan, Seorang Warga Semarang Justru Di sekap di Zona Hitam Myanmar

Ditawari Pekerjaan, Seorang Warga Semarang Justru Di sekap di Zona Hitam Myanmar
Bagikan Berita

SEMARANG, SADAP99.ID

Apes memang nasib AN (inisial) warga Semarang ini, niat ingin bekerja justru malah jadi korban human traficking di negara Myanmar. AN nekat pergi ke Myanmar karena ada tawaran pekerjaan dari rekannya yang disana dengan gaji besar.

Lantaran keinginannya untuk bisa melunasi hutang-hutangnya, maka AN ini memutuskan mau menerima tawaran itu. Ia berangkat dari Indonesia sejak tanggal 3 Juni 2023 yang lalu dan sampai saat ini posisinya masih disekap di zona hitam Myanmar.

Kepada Sadap99.id keluarga korban menceritakan (demi keamanan,nama tidak disebutkan) pada tanggal 18 Januari 2024 yang lalu AN sempat menghubungi dan minta perlindungan agar bisa segera dipulangkan.

“Waktu itu (18/01/2024) AN menghubungi saya, Dia bilang kena human traficking dan disekap di Myanmar sudah 6 bulan ini, dan tidak bisa keluar dari sana,” ungkapnya, Senin (29/01/2024)

“Ia (AN) memohon – mohon minta teman – temannya untuk menebusnya. Bukti – bukti paspor, tiket, sekilas video penyekapan juga sudah dia berikan,” lanjutnya.

Keluarga AN juga menceritakan bahwa Ia secara sukarela pergi ke Bangkok karena mendapatkan tawaran kerja dengan gaji yang besar.

“Ia pergi karena ingin melunasi hutang-hutangnya.Tetapi sampai di Bangkok, Dia diberitahu ingin diantar ke kantor barunya, tetapi malah dibawa ke tempat penyekapan yang dijaga banyak tentara di zona hitam Myanmar,” paparnya.

Lebih lanjut Keluarga mengatakan, AN sangat meminta tolong kepada keluarga agar bisa ditebus dan Ia bisa pulang ke Indonesia.

“Keluarga mohon kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk membantu kasus ini. Kami takutkan nyawanya terancam disana karena wilayah konflik dan hukum tidak berlaku disana,” pintanya.

Sementara itu Istri AN menuturkan,pihak keluarga sangat berharap agar pemerintah Indonesia bisa segera memulangkan AN ke Indonesia, masalahnya dari pihak keluarganya sudah tidak sanggup lagi kalau keluar dana.

“Ini dia minta tolong teman – temannya untuk menghubungi Kemenlu dan lain lain Karena dari pihak keluarganya sudah pasrah bingung harus apa,” tutur istri AN.

(yl)