Workshop Pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana Kapanewon Mlati Tahun 2025

SLEMAN – SADAP99.ID
Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Workshop Pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Kapanewon Mlati tahun 2025, bertempat di Hotel Crystal Lotus, Sleman, Rabu (12/2/2025).
Salah satu pembina dan fasilitator kegiatan, Bapak Andi, mengatakan bahwa Indonesia, khususnya DIY dan Sleman, menghadapi berbagai bencana seperti letusan Gunung Merapi dan angin puting beliung.
“Tujuan kegiatan ini adalah melatih para siswa di sekolah dan relawan untuk menghadapi situasi darurat bencana. Di Kapanewon Mlati, kami sudah membentuk tim tanggap bencana, dan hari ini kami mengadakan workshop untuk menambah pengetahuan. Sebelumnya, kami juga telah mengadakan penataran untuk melatih keterampilan para relawan. Kami belajar dari Jepang, di mana siswa sekolah dan masyarakat dilatih menghadapi bencana,” jelas Andi.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, khususnya di tingkat Kecamatan (Kapanewon Mlati). Kegiatan ini diikuti oleh 23 komunitas relawan tanggap bencana serta guru dan kepala sekolah SD-SMP di wilayah Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.
“Harapan ke depan, masyarakat bisa mengerti Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang bagaimana menghadapi bencana, sehingga bila ada bencana, kita sudah siap,” tutur Andi.
Sementara itu, Panewu Mlati, Drs. Arifin, mengatakan bahwa di wilayah Kapanewon Mlati terdapat 23 komunitas relawan tanggap bencana, dan kegiatan workshop ini bertujuan melatih dan memberikan pengetahuan agar anggota bisa berdaya guna.
“Tujuannya agar para relawan ini tidak sporadis, tapi tertata rapi, terstruktur, siapa melakukan apa, di mana, sesuai kapasitas mereka masing-masing,” kata Arifin.
“Kegiatan penanggulangan bencana ini merupakan tugas bersama, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha. Para relawan ini memiliki peran besar dalam masyarakat. Pemerintah menginginkan agar satuan-satuan pendidikan kita aman dari bencana, dan hal ini menjadi tugas kita untuk memastikan satuan pendidikan di lingkungan Kapanewon Mlati aman bencana,” jelas Panewu Mlati.
Kegiatan ini sudah dimulai sejak bulan Oktober 2024 lalu, dengan penataran yang diikuti 40 orang relawan untuk menjadi fasilitator.
“Implementasinya hari ini adalah workshop, dengan peserta yang terdiri dari para relawan dari 23 komunitas, 5 kepala sekolah SD, 8 kepala sekolah SMP, serta koordinator dan calon koordinator SPAB. Ini adalah upaya memberikan pengetahuan untuk mencegah dan menanggulangi dampak bencana di satuan pendidikan, pungkasnya.
Pewarta : Ome